Malang kembali membuktikan jati dirinya sebagai rumah atau wadah bagi para musisi dan penikmat musik underground. Dengan suksesnya gelaran Malang Nominor Fest #1 pada hari Minggu (6/102024), kemarin, Kota Malang seakan kembali menunjukkan taringnya kepada dunia. Berkat kolaborasi solid yang ditunjukkan oleh pihak penyelenggara, festival ini berlangsung tanpa hambatan berarti dengan bagaimana mereka menjunjung tinggi solidaritas dan sedikit momen reflektif yang menyadarkan kita semua tentang pentingnya kebersamaan.
Panggung megah, perpaduan efek cahaya yang sempurna, kemudian dilengkapi dengan raungan sound yang menggelegar, siap menyambut para penonton dan performer pada hari itu. Namun sebelum gemuruh musik dimulai, semua yang terlibat menggelar doa bersama yang ditujukan untuk mengenang 135 korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam. Menolak lupa!! mereka semua berbaur dalam keheningan seraya mengenang bagaimana kelamnya moment heroik nan brutal kala itu. Mereka berkumpul menjadi satu, merasakan kekuatan kolektif dengan harapan mampu membawa semangat baru bagi seluruh elemen yang ada dan tumbuh di Kota Malang.

Para punggawa Malang Nominor Fest berkumpul setelah doa bersama – Photo By : Ramadhan Satria
Membuka panggung adalah TheAtering, dengan suguhan melodic death metal yang intens. Penampilan gahar dari kedua vokalis wanitanya langsung menyulut atmosfer panas di auditorium. Disusul kemudian oleh Wartruth, Bleach Sweater, Crimson Diary, Difficult and Hard dan Misantrhopic Imperium. Selama mereka perform, bass berdentum seperti tak terkendali, riff – riff gitar tajam seakan merobek gendang telinga. Semua benar – benar tampil dengan luar biasa, seperti saling menciptakan gemuruh serempak di seluruh ruangan.

Penampilan totalitas disuguhkan oleh Breath Of Despair – Photo By : Ramadhan Satria
Malam semakin hidup ketika line-up berikutnya mulai menggempur panggung. Karat, Hand of Hope, Bangkai, dan Breath of Despair membawa gelombang keras yang semakin membakar semangat massa. Tiap band menawarkan performa yang memukau dan luar biasa, memancing kerumunan yang terus bertambah hingga hampir memenuhi setiap sudut gedung.

Victor Primitive Chimpanzee – Photo By : Eka Setyo
Di puncak acara, deretan headline yang ditunggu-tunggu—Anorma, Antiphaty, Primitive Chimpanzee, Keramat, hingga Ngancuk Crew sebagai penutup—mengeluarkan energi penuh. Suara distorsi dan jeritan melodi mereka menggema ke seluruh ruangan, seakan meruntuhkan batas antara performer dan penonton. Semua menyatu dalam gelora musik yang tak terbendung.

“Catur Vokalis Antiphaty” Photo by : Eka Setyo
Antusiasme penonton dan kepuasan performer menjadi cerminan betapa suksesnya acara ini. Malang Nominor Fest 2024 berhasil memberikan kesan tak terlupakan dan membuka jalan bagi kebangkitan baru musik underground di kota ini. Bagi penyelenggara ini adalah awal, mereka bertekad akan membawa semangat kebersamaan ini lebih jauh. Menyiapkan langkah-langkah dan inovasi baru untuk meramaikan kembali skena musik lokal dengan sentuhan yang lebih segar dan berani.